Dengan membaca artikel ini tidak berarti anda dapat menyelesaikan rubiks cube dibawah 20 detik dalam hitungan jam atau hari. Menjadi seorang sub 20 speedcuber memerlukan latihan yang tepat selama berbulan bulan bahkan tahun.
Artikel ini, hanya memberikan saran langkah demi langkah yang bisa anda capai bagi anda yang ingin menjadi sub 20 speedcuber.
pertama-tama mari kita ketahui, apa itu speedcuber. Makna dari speedcuber sendiri sebenarnya cukup sederhana. Yakni mereka yang menyelesaikan rubik’s cube dan senantiasa mengejar kecepatan. Karena ini hanya merupakan permainan, maka orang orang ini, para speedcuber hanya melakukannya untuk kesenangan. Sebenarnya tidak ada tolok ukur pasti yakni pada kecepatan berapa seseorang bisa disebut sebagai speedcuber, namun ada semacam daerah suci yakni kecepatan tertentu yang hanya bisa diraih oleh orang orang tertentu. Artikel kali ini mencoba mengupas level level yang bisa dicapai dan digunakan untuk menjadi speedcuber dengan average dibawah 17 detik atau bahkan kurang. Ada begitu banyak materi menarik tentang cubing yang bertebaran di internet. Permasalahannya adalah, banyak orang yang tidak tau bagaimana memulai, kapan mereka harus belajar sesuatu yang baru.
Tapi,
pertama-tam, mari kita lihat tentang penemu metode-metode baru ini(CFOP, temuan Jessica Fridrich). Meskipun sebagian besar orang tidak lagi menggunakan alogaritma asli temuan Jessica Fridrich, namanya tetap digunakan untuk merujuk pada metode CFOP. Alogartima yang banyak digunakan sekarang (terutama OLL dan PLL) telah melewati proses seleksi dan optimalisasi terutama dari segi kemudahan eksekusi oleh tangan.
Outline MetodeMetode ini juga dikenal dengan sebutan CFOP (Cross- F2L-OLL-PLL). Ada 4 tahap yang perlu dilalui untuk menyamakan keenam sisi Rubiks cube dari posisi yang paling acak sekalipun. Berikut ulasannya:
1. Cross : Hal pertama yang harus dilakukan untuk menyelesaikan Rubiks cube adalah membuat Cross. Cross adalah tanda silang ( atau tanda + ) pada salah satu sisi warna Rubiks cube. Cross yang benar bisa dilihat di gambar berikut:
Dari gambar disamping bisa kita lihat bahwa cross dibuat pada sisi putih. Dari gambar tersebut juga terlihat warna merah dan hijau (serta orange dan biru pada sisi sebaliknya) tergabung dengan center. Untuk membuat cross pada posisi cube teracak murni menggunakan logika dan latihan secara kontinyu. Pada awalnya seseorang pemula memerlukan waktu hingga 1 menit untuk membuat cross. Lambat laun proses ini bisa diturunkan hingga waktu idel 2-3 detik. Untuk belajar membuat cross secara cepat dapat merujuk pada
VIDEO BERIKUT2. F2L : merupakan singkatan dari First two Layer atau tahap dimana kita menyelesaikan 2 layer pertama. Dalam metode full friddrich kita membentuk pasangan lalu memasukkannya ke 4 slot yang tersedia untuk menyelesaikan layer 1 dan 2 sekaligus. Tahap ini memerlukan latihan yang terus menerus. F2L tidak sulit untuk dipelajari, namun tingkat kesulitannya terletak pada bagaimana melakukannya secara cepat. F2L bisa ditekan hingga 8 detik rata rata untuk menyelesaikannya. Bagi yang masih kesulitan belajar F2L bisa menggunakan metode layer by layer untuk menyelesaikan tahap ini. Metode layer by layer bisa dipelajari di tutorial Jasmine Lee. Untuk belajar F2L bisa merujuk pada
VIDEO BERIKUT(part 1) dan
Part 2. Untuk Metode yang lebih ADVANCE bisa disimak lewat
VIDEO BERIKUT.
Cross dan F2L digunakan untuk menyelesaikan layer 1 dan layer 2. Pada metode pemula untuk menyelesaikan layer 1 dan 2 dibagi dalam 3 tahap yakni membuat cross, menyelesaikan layer pertama ( dengan menempatkan 4 corner ke tempat asalnya) lalu menyelesaikan layer kedua (memasukkan edge ke tempat yang sesuai). Perbedaan dengan F2L adalah, pada F2L corner dan edge digabungkan terlebih dulu, lalu dimasukkan ke tempatnya sehingga lebih menghemat langkah dan waktu. Sementara itu untuk menyelesaikan layer terakhir dibagi dalam 2 tahap, yakni mengoreksi arah (OLL) dan mengoreksi tempat (PLL)
3.
OLL: merupakan singkatan dari ‘Orientating Last Layer’. Segera setelah layer 1 dan 2 selesai, akan terbentuk pola tertentu dan tujuan kita adalah menyamakan warna sehingga ‘top face’ akan memiliki warna yang sama (seringnya warna kuning, jika cross dilakukan pada warna putih dengan skema warna standar). Ada 57 kasus pada OLL yang menyebabkan kita perlu menghafal 57 alogaritma yang berbeda. Waktu eksekusi ideal untuk tahap ini adalah 2-3 detik. Bagi mereka yang belum mampu menghafal 57 alogaritma sekaligus bisa melakukan OLL dalam 2 tahap (sebagai konsekuensinya waktu akan lebih lambat), yakni membetulkan seluruh edge dan disusul membetulkan seluruh corner. Hal ini dikenal sebagai 2 look OLL. Anda hanya perlu mempelajari 1-2 alogaritma untuk membetulkan orientasi edge dan 7 alogaritma untuk membetulkan orientasi corner. Bagi anda yang berpendapat menghafal 8-9 alogaritma masih terlalu berat, anda dapat melakukannya dalam tiga tahap. Anda hanya perlu menghafal 2 alogaritma. Hal ini disebut sebagai 3 look OLL dan dapat dilihat di halaman berikut. (link menyusul)
4.
PLL: Merupakan singkatan dari Permutation Last layer. Disini kita saling menukar posisi corner dan edge ke tempat semula. Ada 21 alogartma pada tahap ini yang secara ideal rata rata diseksekusi dalam 2-4 detik. Bagi anda yang merasa kesulitan menghafal 21 alogaritma bisa melakukannya dalam 2 tahap (dikenal sebagai 2 look PLL) yaitu mengoreksi letak corner disusul edge. Daftar Alogaritma PLL secara keseluruhan dapat dilihat di halaman berikut.
Pengembangan MetodeMetode CFOP memiliki banyak pengembangan dan modifikasi sihingga memungkinkan dicapainya waktu 10 detik average. Beberapa alternatif tingkat lanjut yang bisa anda pelajari :
- Multislotting : Multi slotting adalah tekhnik untuk menyiapkan sebuah pair selagi kita memasukkan pair lain dalam tahap F2L. Agak susah untuk dipelajari dan lebih ssah lagi untuk dipraktekkan dalam kecepatan tinggi.
- X- cross : Singkatan dari Extended cross, menggabungkan block building sehingga terbentuk sebuah cross dan 1 pasangan pair F2L yang sudah berada di tempatnya. Sementara Double X-cross merujuk pada cross + 2 pasangan pair F2L.
- MGLS : Singkatan dari Macky Garron last Slot, menggabungkan insertion terakhir pada F2L sekaligus OLL.
Cara teratur memaksimalkan metode CFOP1. Begginer’s method : Bagi anda yang belum pernah menyelesaikan sebuah rubiks, inilah yang perlu anda cari. Banyak sekali artikel yang menjelaskan cara menyelesaikan rubik’s cube untuk pemula. Mungkin anda ingin menjadi orang yang mampu menyelesaikannya dalam waktu 5 menit, 2 menit, atau dibawah 1 menit, anda bisa memulainya dari sini. Pada umumnya beginners method dibagi dalam 7 langkah. Anda hanya perlu menghafalkan urutan langkah dan sedikit (7-12) alogaritma. Dengan metode ini, anda bisa mencapai level 2 menit. (Lama pembelajaran : 1-2 hari)
2. Fingertick : Fingertrick adalah tekhnik menggunakan jari untuk melakukan gerakan gerakan tertentu dalam memutar rubik’s cube secara efisien. Ada banyak materi yang mengupas tentang ini dan kami sangat merekomendasikan anda belajar melalui video. Fingertrick yang baik bisa jadi merupakan kunci yang paling penting yang menentukan seberapa cepat seseorang mampu menyelesaikan rubik’s cube. Anda bisa mengetahui kelihaian tangan anda dengan menghitung berapa gerakan yang bisa anda lakukan dalam 1 detik. Dengan fingertrick yang baik ditambah dengan sedikit kejelian dalam melihat gerakan selanjutnya, anda dapat mencapai level solving sekitar 1 menit. ( 1-2 hari, namun perlu sedikit lama untuk membiasakannya).
3. Keyhole Method. Metode ini adalah metode jalan pintas untuk menyelesaikan layer 1 dan 2 secara lebih cepat. Anda akan menghemat beberapa gerakan yang perlu anda lakukan dalam beginner’s method dengan metode ini. Disamping keyhole, anda juga bisa mencari shortcut2 sebagai pengembangan dari begginners method. Misalnya, jika anda belajar melalui tutorial Dan brown, maka anda bisa melihat video lanutannya berjudul how to solve a rubik’s cube faster. tetapi sebenarnya metode ini kurang perlu, sebaiknya kita langsung saja mempelajari F2L.
Lakukan langkah 1,2, dan 3 hingga anda mencapai level dibawah 1 menit, atau setidak tidaknya 1,5 menit. Ini akan memakan waktu 1- 3 minggu (dengan latihan teratur setiap hari).
4.
2 look OLL dan 2 look PLL . Ini adalah saatnya kita mulai bermigrasi ke Metode Fridrich. Belajar ‘separuh’ last layer dari metode fridrich akan cukup memotong waktu kita hingga beberapa detik. Untuk metode 2 look OLL ini anda perlu belajar 7 jenis alogaritma untuk PLL ditambah 2 alogaritma transformasi. Smentara untuk 2 look PLL minimal anda perlu mempelajari 2 alogaritma, lalu megembangkannya menjadi 4.
5. F2L. F2L adalah langkah ke dua dari metode fridrich murni. F2L merupakan tekhnik menyelesaikan 2 layer pertama sekaligus dengan menggabungkan edge dan corner dan memasukkannya kedalam slot di keempat sudutnya. Perlu waktu lama untuk benar benar menguasai F2L. Dalam keseluruhan metode friddich, seberapa lama anda mampu menyelesaikan f2L merupakan penentu kecepatan anda. Bagi anda yang mampu menyelesaikan rubikd alam waktu 1 menit dengan metode beginner, akan mengalami pelambatan waktu yan signifikan ketika belajar f2L dikarenakan f2l lebih membutuhkan logika. Bahkan jika dilakukan dengan menghafal alogaritma tetap akan memakan waktu lama untuk benar benar menguasainya dikarenakan jumlahnya yang cukup bayak (42 alogaritma) Namun seiring berjalannya awktu,
6.
FULL PLLSetelah cukup baik dengan F2L (usahakan anda bisa menyelesaikan cross dan F2L dalam waktu 35 detik) Anda bisa mempelajari Keseluruhan Alogaritma PLL.
Total ada 21 Alogaritma yang harus dipelajari. Full PLL berfungsi menggantikan 2 look PLL. Dengan mempelajari ini anda akan menghemat 3-4 menit. Full PLL bisa dikerjakan secara bertahap hingga akhirnya mencapai 21 keseluruhan alogaritma. Pada level ini anda dapat mencapai kecepatan hingga sub 25.
7.
FULL OLLBagi anda yang terbiasa menggunakan 2 look OLL hingga mencapai sub 25, maka mempelajari Full OLL hanya akan menghemat waktu 2-3 detik. Namun langkah ini adalah langkah yang harus ditempuh untuk mencapai sub 20. Anda harus menghafal 50an alogaritma PLL untuk menguasai tahap ini.
Setelah menguasai poin 1 – 7 maka berarti anda telah menggunakan Full Jessica Fridrich method. Dengan mengoptimalkan metode ini. Anda bisa mengcapai kecepatan kurang lebih 16 hingga 20 detik. Setelah anda menguasai Metode ini secara optimal, anda bisa mempelajari beberapa tekhnik tambahan untuk menyempurnakan Metode Jessica Fridrich seperti dibawah ini.
8. Multi alogarithm
Masing masing alogaritma dari Metode Jessica Fridrich hanya bisa diaplikasikan pada pola tertentu yang terkadang kita harus memutar rubik (y, y’, y2, dll). Mempelajari multi alogarithm artinya alogaritma yang bisa digunakan pada posisi lain dalam 1 pola. Banyak situs yang menyedakan alogaritma tambahan ini seperti cubewhiz dan cubestation.
9. Multi slotting
Multi slotting pada hakikatnya adalah memasukkan sebuah pair sementara kita menyiapkan pair lainnya sehingga mudah untuk dimasukkan. Tekhnik ini digunakan untuk menyempurnakan F2L.
10. Extended cross
Extended cross merupakan penggabungan dari metode blok building seperti petrus dan melanjutkannya dengan friddrich. Pada awalnya kita membangun rubik dengan dimensi 2×2x2 sehingga pada akhirnya kita akan mendapatkan sebuah cross ditambah 1 pair yang telah berada di slot yang benar.
"sumber(http://virkill.wordpress.com)"
Try and Enjoy it !!